MAKALAH
PERMASALAHAN DAN SOLUSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DALAM KETERAMPILAN BERBICARA
disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pembimbing : Agus Riyanto, M.Pd.
Oleh
KARTIKA DEWI
(1513500067)
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2016
Assalamualaikum wr. wb.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Penulis panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah swt. atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah “PERMASALAHAN
DAN SOLUSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM KETERAMPILAN BERBICARA”.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah
Muhammad saw., kepada keluarga beliau dan para sahabat beliau.
Berhasilnya
suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang
dialami oleh siswa, seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan
menerapkan metode dan media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Masalah yang timbul
dalam proses belajar mengajar disebabkan kurang hubungan komunikasi antara guru
dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi
menjadi vakum. Untuk
lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan
melalui upaya memperbaiki proses pengajaran sehingga dalam perbaikan proses
pengajaran ini peranan guru sangat penting.
Dalam
penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan
baik mengenai materi maupun sistematika
penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberi manfaat
bagi banyak pihak. Amiin.
Wassalamualaikum wr. wb.
Tegal, 10 Mei
2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia
merupakan salah satu cabang ilmu dalam ranah pendidikan, baik tingkat SD, SMP,
SMA, maupun Perguruan Tinggi.
Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar
mengajar yang dialami oleh siswa,
seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar
yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan penggunaan media pembelajaran sebagai penunjang
keberhasilan pembelajaran. Masalah yang timbul
dalam proses belajar mengajar disebabkan kurang hubungan komunikasi antara guru
dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi
menjadi vakum. Pemilihan media yang kurang
tepat juga berakibat kurang minatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Bahasa
Indonesia terkadang merupakan pelajaran yang
dianggap membosankan bagi beberapa siswa. Hal itu salah satunya karena
pelajaran bahasa Indonesia lebih banyak menekankan pada teori dari pada
praktiknya sendiri. Namun, kebanyakan siswa menganggap pelajaran bahasa
Indonesia sebagai pelajaran yang menyenangkan, selain Bahasa Indonesia sendiri
merupakan bahasa sehari-hari bangsa Indonesia juga pemahaman dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia lebih mudah dari bahasa-bahasa lain di dunia.
a. Apa pengertian pembelajaran keterampilan berbicara?
b. Apa saja permasalahan dalam pembelajaran keterampilan
berbicara?
c. Bagaimana solusi dalam mengatasi permasalahan
pembelajaran keterampilan berbicara?
a. Mengetahui
pengertian pembelajaran keterampilan berbicara?
b. Mengetahui
permasalahan dalam pembelajaran keterampilan berbicara?
c. Mengetahui
solusi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran keterampilan berbicara?
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pembelajaran diartikan sebagai proses belajar yang mempunyai aspek
penting yaitu bagaimana siswa dapat aktif mempelajari materi pelajaran yang
disajikan, sehingga dapat dikuasai dengan baik. Guru harus memahami dan
mengetahui prinsip dan karakteristik siswa dalam belajarnya agar tujuannya dapat
tercapai secara optimal. Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi
dua arah secara langsung atau komunikasi tatap muka. Berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyian artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan pesan, pikiran, gagasan, dan perasaan. Jadi,
pembelajaran keterampilan berbicara adalah proses belajar yang mempunyai aspek
penting dalam berbicara sehingga siswa dapat mempelajari dan menguasai materi
yang telah disampaikan oleh guru.
2.2 Permasalahan dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Dalam
pembelajaran keterampilan berbicara di SMA memiliki permasalahan, diantaranya adalah :
1.
Siswa tidak
bersemangat atau tidak berminat dalam pembelajaran
Siswa tidak
bersemangat atau tidak berminat dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif
(tidak aktif), siswa mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia tidak ada niat,
tidak ada gairah dan keseriusan. Jika guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
siswa hanya diam, tidak ada yang menjawab atau merespon guru. Beberapa siswa
menganggap pelajaran bahasa Indonesia membosankan, walaupun kebanyakan siswa
menganggap pelajaran bahasa Indonesia itu menyenangkan. Hal ini biasanya
berkaitan dengan bagaimana guru memakai metode, model, dan media pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaan di kelas.
2.
Kepercayaan diri
siswa masih kurang
Kepercayaan
diri siswa masih kurang dikarenakan oleh rasa malu dan takut salah dalam
penyampaian suatu ide yang dianggapnya kurang memenuhi target. Hal itu sering
terjadi apabila siswa kurang memahami topik/materi pembicaraan dan penguasaan
materi. Begitu pula ketika siswa menyampaikan pendapatnya, tetapi dalam
pengucapannya masih banyak kesalahan pengucapan baik itu mengulang kata yang
sudah dikatakan dan hilangnya kosakata tertentu (gangguan berbahasa).
3.
Keterampilan
berbicara siswa masih kurang
Keterampilan
berbicara siswa masih kurang, siswa belum terampil dalam mengemukakan pendapat,
ide dan pikiran baik melalui pertanyaan maupun dalam bentuk pernyataan.
Kurangnya peran siswa dalam berlatih dan mengolah kemampuan berbicara tersebut.
Begitu pula kurangnya peranan guru yang sabar dalam memancing/merangsang
siswanya agar bisa berani mengemukakan ide, pikiran, dan pendapatnya.
4.
Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar masih kurang
Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan siswa masih kurang, khususnya
pada saat pembelajaran bahasa Indonesia, hal ini dikarenakan oleh kurangnya
kosakata bahasa Indonesia yang dimiliki anak, kebiasaan siswa menggunakan
bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari masih terbawa ke dalam proses
pembelajaran. Selain itu, bahasa gaul atau remaja sering terbawa dalam
pembelajaran di kelas. Di dalam proses pembelajaran siswa masih menggunakan
alih kode dan campur kode.
Solusi
yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan pembelajaran keterampilan
berbicara, yaitu :
1. Untuk
mengatasi masalah siswa yang tidak bersemangat/tidak berminat saat pelajaran
bahasa Indonesia ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah guru harus
meneliti kembali, apa penyebab siswa tidak bersemangat dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, apakah karena pembelajaran yang monoton, sehingga anak bosan
dan jenuh mengikuti pelajaran. Jika benar itu penyebabnya, maka guru harus
memperbaiki diri, mengubah pola pembelajaran yang membosankan tersebut. Guru
perlu merancang kembali pembelajaran yang lebih menarik, membangkitkan rasa
ingin tahu pada diri anak, mendorong anak menjadi lebih aktif, dan meningkatkan kreativitas
anak. Guru juga dapat menggunakan pendekatan tertentu, menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai dengan
karakteristik anak. Untuk mendukung hal tersebut guru perlu memperdalam atau
menambah pengetahuannya dan memperluas wawasannya baik tentang profesi keguruan
maupun tentang pengetahuan lainnya . Untuk meningkatkan minat dan semangat
siswa, guru perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Salah satunya dengan realia (model/contoh) dan
permainan. Misalnya dalam pembelajaran menanggapi pembacaan penggalan novel,
maka guru menunjuk satu siswa sebagai model untuk menarik perhatian siswa
lainnya. Setelah siswa selesai maju sebagai model, guru menyampaikan apa yang
harus dilakukan siswa dalam pembelajaran selanjutnya. Tetapi dengan cara yang
berbeda, yaitu guru menyampaikan langkah-langkah dalam permainan sehingga siswa
tahu apa yang akan dilakukan, ketika melanjutkan pembelajaran guru melemparkan
bola ke siswa. Siswa yang mendapat bola tersebut akan menyampaikan pendapatnya.
Siswa akan bersemangat mengikuti pelajaran dan memiliki rasa deg-degan (bisa
menjawab/tidak) sehingga siswa akan berusaha untuk berpikir.
2. Untuk meningkatkan kepercayaan diri, siswa perlu membuang
rasa malu itu. Jangan pernah takut salah. Lebih baik mencoba daripada tidak
mencoba. Kuasai materinya dan belajarlah untuk sering berbicara dihadapan orang
banyak. Agar siswa terbiasa dan tidak merasa malu jika menyampaikan pendapatnya.
3. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara, siswa perlu diberi
banyak latihan, misalnya diberi kesempatan bertanya, lebih sering disuruh maju
ke depan kelas untuk membaca puisi, bermain drama dan lain-lain. Hal tersebut
dimaksudkan melatih mental para siswa agar berani tampil di depan kelas. Kalau
mental siswa sudah bagus tinggal membimbing dan membina kemampuan dan
keterampilan siswa dalam berbicara. Pada umumnya, keterampilan berbicara
seseorang didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang ia miliki, terkadang
seseorang bingung apa yang harus ia ungkapkan dan bicarakan karena tidak adanya
pengetahuan yang ia miliki. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan
berbicara, siswa perlu menambah pengetahuan dan memperluas wawasan sehingga
siswa dapat berbicara dengan baik. Kegiatan pembelajaran dalam bentuk diskusi
juga turut membantu melatih latihan siswa untuk mengemukakan pendapatnya,
sanggahan, alasan dan argumentasi secara lisan.
4. Siswa perlu dibiasakan untuk menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar saat pembelajaran. Siswa harus lebih banyak membuka Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KKBI) untuk mempelajari kosakata bahasa Indonesia agar
dapat menggunakan pilihan kata yang tepat. Selain itu untuk melatih kemampuan
siswa dalam berbahasa Indonesia, alangkah baiknya bila siswa banyak
mendengarkan berita-berita dan pidato-pidato berbahasa Indonesia sehingga
telinga anak terbiasa mendengar lafal-lafal yang tepat dalam Bahasa Indonesia.
Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia terutama keterampilan berbicara memiliki
permasalahan, diantaranya siswa tidak bersemangat atau tidak berminat dalam
pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif (tidak aktif), siswa mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia tidak ada niat, tidak ada gairah dan keseriusan.
Jika guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan, siswa hanya diam, tidak ada yang
menjawab atau merespon guru. Kepercayaan Diri siswa masih kurang disebabkan
oleh rasa malu dan takut salah dalam penyampaian suatu ide yang dianggapnya
kurang memenuhi target. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut, yaitu penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran
akan membantu guru dalam menarik perhatian dan minat siswa, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan baik. Media pembelajaran
disesuaikan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Dalam
pembelajaran guru harus memerhatikan siswa. Hal ini dilakukan agar perhatian, minat,
dan semangat siswa tetap terjaga. Gunakan metode, pendekatan, dan media
pembelajaran sesuai kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Setelah
kita membahas mengenai pengertian, masalah dan juga solusinya diharapkan kita
bisa menerapkan dalam kehidupan agar ke depan kita bisa lebih
baik dalam mempelajari bahasa Indonesia.
Depdiknas,
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Diunduh 5 Mei 2016.